bolehkahmanusia berkawan dengan jin islam khadam (Khodam) yang taat kepada Allah untuk jaga keselamatan diri dan keluarga dari disihir orang. Apa-apa pun semuanya dari pertolongan Allah juga, cuma mereka ni perantara kita dgan Allah SWT sahaja. Yang menentukan hanya DIA. DIA yang berkehendak kena sihir ke tidak. Adakah dibolehkan?
SeputarJin: Keagamaan Kaum Jin. Ilustrasi. Foto: Adam/Islampos. Jin tak jauh berbeda dengan Bani Adam. Di antara mereka ada yang shalih dan ada pula yang rusak lagi jahat. Seperti Allah berfirman dalam surah Al-Jin : "Dan sesungguhnya di antara kami ada orang-orang yang shalih dan di antara kami ada (pula) yang tidak demikian halnya.
1 Boleh, selama hubungan sebatas berteman. Wanita bersuami boleh berteman baik dengan pria, asalkan tidak ada keinginan untuk menjalin hubungan asmara. [4] Istri harus mempertimbangkan keinginan dan respons suami. Jika suami melarang istrinya berteman baik dengan seorang pria, mereka perlu membahas hal ini untuk mencari solusi terbaik.
AmalanBertemu Dengan Jin Muslim. Melakukan puasa mutih selama 7 malam, pada siang hari puasa dan pada malam puasa mutih (tidak mamkan manis, asin dan yang bernyawa). Puasa mutih di mulai pada hari Jumat. Membaca surat Kahfi dan surat Jin pada tengah malam. Membaca YA LATHIFU YA KHOBIRU, sebanya 5000 kali ulangan.
Sayamau bertanya mengenai hubungan manusia dengan jin. Sering saya mendenga kalimat Haram bersekutu dengan jin. Tetapi yang saya tahu jin itu ada yang muslim, dan kita sebagai orang islam wajib menjaga silaturohmi dengan sesama muslim. Jadi apakah kita tetap tidak boleh BERTEMAN dengan jin muslim? Karena menurut saya apapun bantuan yang kita dapatkan dari jin apapun bentuknya tetep sama saja
Jinmenurut Al-Quran memiliki kesamaan dengan manusia dalam beberapa hal yaitu (a) sama-sama berakal; dan. (b) sama-sama mukallaf atau kewajiban untuk menjalankan syariah Islam. (ومَا خَلَقْتُ الجِنَّ والإنسَ إلاَّ لِيَعْبُدُونِ), (أَلَمْ يَأْتِكُمْ رُسُلٌ مِّنكُمْ
lTlf. Saya mau bertanya mengenai hubungan manusia dengan jin. Sering saya mendenga kalimat Haram bersekutu dengan jin. Tetapi yang saya tahu jin itu ada yang muslim, dan kita sebagai orang islam wajib menjaga silaturohmi dengan sesama muslim. Jadi apakah kita tetap tidak boleh BERTEMAN dengan jin muslim? Karena menurut saya apapun bantuan yang kita dapatkan dari jin apapun bentuknya tetep sama saja seperti ketika kita mendapatkan bantuan dari sesama manusia cuma berbeda bentuknya. Kecuali kalo kita menyembah jin maupun kekuatannya..Tolong berikan penjelasan mengenai hal ini agar pemahaman saya bertambah baik. Terima kasih Waalaikumussalam Wr Wb Saudara Agus yang dimuliakan Allah swt Yang pertama bahwa berinteraksi atau bergaul dengan jin merupakan sesuatu yang mengandung bahaya besar, dan ia merupakan salah satu pintu keburukan dan kerusakan. Cukuplah dalam hal ini bahwa kemusyrikan tidaklah masuk kedalam diri manusia kecuali melalui jalan mereka jin, sebagaimana diinformasikan oleh Rasulullah saw tentang pengajaran Allah kepada hamba-hamba-Nya,”Dan sesungguhnya Aku menciptakan hamba-hamba-Ku seluruhnya dalam keadaan lurus maka kemudian datanglah setan dan menyimpangkan mereka dari agama mereka. Dia mengharamkan bagi mereka apa yang Aku halalkan bagi mereka serta memerintahkan mereka agar menyekutukan-Ku dengan apa-apa yang tidak Aku turunkan kepadanya suatu penjelasan.” HR. Muslim Walaupun diantara golongan jin ada yang beriman dan muslim sebagaimana diantara mereka juga ada yang kafir dan fasiq namun ketidaknampakan mereka dihadapan manusia menjadikan ketidaktentraman manusia terhadap siapa pun diantara mereka jin dan menjadikan manusia khawatir dengan tipu daya mereka, khususnya saat tersebar luasnya kebodohan, bid’ah yang mengantarkan kepada kemusyrikan, dan pada umumnya menjatuhkan kebanyakan manusia kedalam apa-apa yang diharamkan kemudian tidaklah banyak bermanfaat bagi mereka kecuali sedikit sekali, firman Allah swt وَأَنَّهُ كَانَ رِجَالٌ مِّنَ الْإِنسِ يَعُوذُونَ بِرِجَالٍ مِّنَ الْجِنِّ فَزَادُوهُمْ رَهَقًا Artinya “Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, Maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.” QS. Al Jin 6 Untuk itu fatwa ahli ilmu mengharamkan adanya saling memberikan dengan jin dan bergaul dengan mereka secara mutlak—baik terhadap jin yang mukmin maupun kafir diantara mereka—dan yang penting adalah tidak menggampangkan permasalahan ini serta sebagai tindakan preventif dari terbukanya pintu fitnah dan kecemasan, dan memelihara hati manusia untuk tetap terisi oleh fitrah imaniyah. Didalam al Mausu’ah al Fiqhiyah 14/18 “Adapun meminta pertolongan kepada selain Allah swt, baik kepada manusia atau jin, apabila meminta pertolongan kepada jin maka hal ini terlarang, karena bisa mengakibatkan kemusyrikan dan kekufuran, sebagaimana firman Allah ta’ala Artinya “Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, Maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.” QS. Al Jin 6 Syeikh al Albani didalam kitabnya “As Silsilah ash Shahihah” pada hadits no. 2760 mengatakan,”Dan sisi ini, sebagian orang secara demonstratif mengobati manusia, yang umumnya mereka disebut dengan “Dokter Rohani” baik dengan cara-cara kuno berupa berhubungan dengan kawannya dari golongan jin—sebagaimana pernah dilakukan pada masa jahiliyah—atau dengan cara yang saat ini dikenal dengan menghadirkan arwah, dan sejensinya, menurutku, “Hipnotis”, maka sesungguhnya itu semua merupakan sarana yang tidak disyariatkan karena hal itu kembali kepada permintaan tolong kepada jin yang merupakan sebab kesesatan orang-orang musyrik, sebagaimana disebutkan didalam Al Qur’an al Karim Artinya “Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, Maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.” QS. Al Jin 6 Sebagian orang yang melakukan permintaan bantuan kepada golongan jin beranggapan bahwa mereka meminta pertolongan kepada jin-jin yang sholeh diantara mereka maka ini adalah anggapan yang tidak betul, karena mereka tidaklah mungkin—umumnya—bercampur dan berinteraksi dengan jin-jin itu sehingga dapat menyingkap kesalehan atau kerusakan mereka. Kita mengetahui melalui pengalaman bahwa kebanyakan diantara manusia yang memiliki pertemanan yang kuat dengan jin-jin ternyata pada akhirnya anda mendapatkan kejelasan bahwa jin-jin itu bukanlah termasuk dari yang shaleh, firman Allah swt يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ وَأَوْلَادِكُمْ عَدُوًّا لَّكُمْ فَاحْذَرُوهُمْ وَإِن تَعْفُوا وَتَصْفَحُوا وَتَغْفِرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ Artinya “Hai orang-orang mukmin, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni mereka Maka Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” QS. At Taghabun 14, ayat ini membicarakan tentang manusia yang nampak lantas bagaimana terhadap jin yang kata Allah swt إِنَّهُ يَرَاكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُ مِنْ حَيْثُ لاَ تَرَوْنَهُمْ Artinya “Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka.” QS. Al A’raf 27. Wallahu A’lam -Ustadz Sigit Pranowo Lc-
Saya mau bertanya mengenai hubungan manusia dengan jin. Sering saya mendenga kalimat Haram bersekutu dengan jin. Tetapi yang saya tahu jin itu ada yang muslim, dan kita sebagai orang islam wajib menjaga silaturohmi dengan sesama muslim. Jadi apakah kita tetap tidak boleh BERTEMAN dengan jin muslim? Karena menurut saya apapun bantuan yang kita dapatkan dari jin apapun bentuknya tetep sama saja seperti ketika kita mendapatkan bantuan dari sesama manusia cuma berbeda bentuknya. Kecuali kalo kita menyembah jin maupun kekuatannya..Tolong berikan penjelasan mengenai hal ini agar pemahaman saya bertambah baik. Terima kasih Waalaikumussalam Wr Wb Saudara Agus yang dimuliakan Allah swt Yang pertama bahwa berinteraksi atau bergaul dengan jin merupakan sesuatu yang mengandung bahaya besar, dan ia merupakan salah satu pintu keburukan dan kerusakan. Cukuplah dalam hal ini bahwa kemusyrikan tidaklah masuk kedalam diri manusia kecuali melalui jalan mereka jin, sebagaimana diinformasikan oleh Rasulullah saw tentang pengajaran Allah kepada hamba-hamba-Nya,”Dan sesungguhnya Aku menciptakan hamba-hamba-Ku seluruhnya dalam keadaan lurus maka kemudian datanglah setan dan menyimpangkan mereka dari agama mereka. Dia mengharamkan bagi mereka apa yang Aku halalkan bagi mereka serta memerintahkan mereka agar menyekutukan-Ku dengan apa-apa yang tidak Aku turunkan kepadanya suatu penjelasan.” HR. Muslim Walaupun diantara golongan jin ada yang beriman dan muslim sebagaimana diantara mereka juga ada yang kafir dan fasiq namun ketidaknampakan mereka dihadapan manusia menjadikan ketidaktentraman manusia terhadap siapa pun diantara mereka jin dan menjadikan manusia khawatir dengan tipu daya mereka, khususnya saat tersebar luasnya kebodohan, bid’ah yang mengantarkan kepada kemusyrikan, dan pada umumnya menjatuhkan kebanyakan manusia kedalam apa-apa yang diharamkan kemudian tidaklah banyak bermanfaat bagi mereka kecuali sedikit sekali, firman Allah swt وَأَنَّهُ كَانَ رِجَالٌ مِّنَ الْإِنسِ يَعُوذُونَ بِرِجَالٍ مِّنَ الْجِنِّ فَزَادُوهُمْ رَهَقًا Artinya “Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, Maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.” QS. Al Jin 6 Untuk itu fatwa ahli ilmu mengharamkan adanya saling memberikan dengan jin dan bergaul dengan mereka secara mutlak—baik terhadap jin yang mukmin maupun kafir diantara mereka—dan yang penting adalah tidak menggampangkan permasalahan ini serta sebagai tindakan preventif dari terbukanya pintu fitnah dan kecemasan, dan memelihara hati manusia untuk tetap terisi oleh fitrah imaniyah. Didalam al Mausu’ah al Fiqhiyah 14/18 “Adapun meminta pertolongan kepada selain Allah swt, baik kepada manusia atau jin, apabila meminta pertolongan kepada jin maka hal ini terlarang, karena bisa mengakibatkan kemusyrikan dan kekufuran, sebagaimana firman Allah ta’ala Artinya “Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, Maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.” QS. Al Jin 6 Syeikh al Albani didalam kitabnya “As Silsilah ash Shahihah” pada hadits no. 2760 mengatakan,”Dan sisi ini, sebagian orang secara demonstratif mengobati manusia, yang umumnya mereka disebut dengan “Dokter Rohani” baik dengan cara-cara kuno berupa berhubungan dengan kawannya dari golongan jin—sebagaimana pernah dilakukan pada masa jahiliyah—atau dengan cara yang saat ini dikenal dengan menghadirkan arwah, dan sejensinya, menurutku, “Hipnotis”, maka sesungguhnya itu semua merupakan sarana yang tidak disyariatkan karena hal itu kembali kepada permintaan tolong kepada jin yang merupakan sebab kesesatan orang-orang musyrik, sebagaimana disebutkan didalam Al Qur’an al Karim Artinya “Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, Maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.” QS. Al Jin 6 Sebagian orang yang melakukan permintaan bantuan kepada golongan jin beranggapan bahwa mereka meminta pertolongan kepada jin-jin yang sholeh diantara mereka maka ini adalah anggapan yang tidak betul, karena mereka tidaklah mungkin—umumnya—bercampur dan berinteraksi dengan jin-jin itu sehingga dapat menyingkap kesalehan atau kerusakan mereka. Kita mengetahui melalui pengalaman bahwa kebanyakan diantara manusia yang memiliki pertemanan yang kuat dengan jin-jin ternyata pada akhirnya anda mendapatkan kejelasan bahwa jin-jin itu bukanlah termasuk dari yang shaleh, firman Allah swt يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ وَأَوْلَادِكُمْ عَدُوًّا لَّكُمْ فَاحْذَرُوهُمْ وَإِن تَعْفُوا وَتَصْفَحُوا وَتَغْفِرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ Artinya “Hai orang-orang mukmin, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni mereka Maka Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” QS. At Taghabun 14, ayat ini membicarakan tentang manusia yang nampak lantas bagaimana terhadap jin yang kata Allah swt إِنَّهُ يَرَاكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُ مِنْ حَيْثُ لاَ تَرَوْنَهُمْ Artinya “Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka.” QS. Al A’raf 27. Wallahu A’lam
Tuesday, January 10, 2017 Jin Bolehkah Kita Berteman Dengan Jin Assalamualaikum Selamat Pagi Saudaraku. Semoga Pada Pagi Yang Cerah Ini Anda Saudara Saudaraku Semua Diberi Kesehatan & Dilancarkan Rizkinya.. Amin..... Oh Iya Saudaraku Kemaren Siang Ada orang bertanya bolehkah manusia berkawan dengan jin islam khadam Khodam yang taat kepada Allah untuk jaga keselamatan diri dan keluarga dari disihir orang. Apa-apa pun semuanya dari pertolongan Allah juga, cuma mereka ni perantara kita dgan Allah SWT sahaja. Yang menentukan hanya DIA. DIA yang berkehendak kena sihir ke tidak. Adakah dibolehkan? Alam hidup jin berbeza dengan alam manusia. Kita tidak boleh melihat mereka dengan mata kasar tetapi mereka boleh melihat kita. Sejarah kewujudan jin ini diketahui sekembalinya Rasulullah SAW dari Taif selepas hampa kerana kerja dakwahnya ditolak oleh penduduk Bani Thaqif di situ. Dalam perjalanan pulang, baginda berhenti solat di satu tempat sambil membaca surah Jinn. Peristiwa itu kemudiannya membawa kepada pengislaman sekumpulan jin berkenaan yang asyik mendengar Nabi membaca al-Quran. Sebab itu, sehingga kini ada Masjid Jin di Mekah sebagai mengenang peristiwa tersebut. Ini juga bererti terdapat jin Islam dan jin kafir. Persoalan yang timbul bolehkah manusia menjalin hubungan dengan jin? Hubungan jin dan manusia ini kalau pun boleh ia adalah amat sukar kerana manusia dan jin tidak serasi. Manusia diciptakan daripada tanah sedangkan jin daripada api. Malah tabiat dan amalannya juga jauh berbeza. Walaupun ada jin Islam, ia mungkin Islam dari segi akidah tauhid tetapi dari segi tingkah laku, makan minum dan rupanya ia amat jauh berbeza dengan manusia. Makhluk ini tidak tahu budaya manusia dan perbuatan seperti memindahkan manusia dari rumah ke hutan, misalnya, adalah biasa dilakukan oleh jin dan ia tidak dianggap salah. Hubungan dengan jin boleh berlaku melalui beberapa amalan khurafat oleh golongan yang berkehendakkan bersahabat dengan jin. Antara amalan tersebut adalah menjamu pulut semangat, tepung tawar, puja pantai dan puja semangat padi. Satu lagi unsur penting yang terlibat dalam proses ini adalah pemujaan termasuk menyembelih binatang dengan bacaan mentera tertentu. Golongan ini mempercayai jin boleh berbuat sesuatu yang mustahil, mengetahui segala perkara sedangkan apa yang mereka minta itu di luar keupayaan jin. Ini sebenarnya menambahkan lagi kesusahan kepada manusia selain menyesatkan daripada jalan yang benar dan terpesong daripada hidayat. Kalau kita boleh berinteraksi dengan jin pun, kita ragu entah betul atau tidak apa yang disampaikannya. Bahasa yang digunakan juga mungkin berbeza dengan percakapan harian kita. Hakikat Jin lebih takut kepada manusia sebagaimana yang disebut oleh Imam Mujahid "Sesungguhnya jin-jin itu sama takut kepada manusia sebagaimana manusia itu takut kepada jin." Imam Harun bin Abdullah Al-Bazar pernah meriwayatkan suatu kisah yang dialami Abu Syura'ah, katanya "Pada suatu malam Syeikh Yahya bin Al-Jazzat melihat aku sedang ketakutan, sehingga aku tidak berani memasuki lorong. Maka beliau berkata, "Sesungguhnya sesuatu yang kamu takuti itu lebih takut kepadamu." Ada riwayat lain oleh Ishak bin Ibrahim dari Muhammad bin Jabir dan Hamad dari Mujahid, katanya "Jin itu lebih takut kepada manusia berbanding takutmu kepada jin. Oleh itu bila kamu diganggu jin, maka janganlah kamu lari. Sebab bila engkau lari ketakutan, maka jin itu akan menjadikan dirimu sebagai kenderaannya. Oleh itu jelaslah bahawa jin sebenarnya takut kepada manusia. Untuk lebih jelasnya berikut adalah beberapa keterangan Al-Qur'an berhubung dengan tunduknya jin kepada manusia. "Dan Kami telah tundukkan kepada Sulaiman segolongan syaitan-syaitan yang menyelam ke dasar laut untuk mengerjakan perintahnya; dan adalah Kami memelihara mereka iiu. " Al-Anbiya' 82. "Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tenteranya dari jin, manusia dan burung, lalu mereka itu berbaris dengan tertib." An-Naml 7. "Dan sebahagian dari jin ada yang bekerja di bawah kekuasaan Sulaiman dengan izin Tuhannya. Dan sesiapa yang menyimpang di antara mereka dari perintah Kami, Kami rasakan kepadanya azab neraka yang apinya menyala-nyala. Jin-jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya dari bangunan-bangunan yang tinggi dan patung-patung dan periuk yang tetap berada di atas tungku. Bekerjalah hai keluarga Daud untuk bersyukur." Saba 12-13. Oleh itu ada golongan yang memberi alasan dan berhujah membolehkan membela/bersahabat dengan jin ini sebagaimana hubungan Nabi Sulaiman dengan jin. Benarkah? Membela atau bersahabat dengan jin untuk mendapatkan sesuatu daripadanya adalah salah dalam Islam. Apa yang berlaku pada zaman Nabi Sulaiman, baginda telah diperintahkan melalui wahyu Allah kepadanya di mana dengan menggunakan khidmat jin, beliau memindahkan istana Puteri Balqis. Kita tidak boleh menerimanya kerana Nabi Sulaiman tidak meninggalkan syariatnya sebagaimana yang ditinggalkan oleh Nabi Muhammad. Islam melarang bersahabat dengan jin walaupun untuk mendapat maklumat atau menggunakan khidmatnya untuk masyarakat atau untuk membantu kita mengatasi masalah perbuatan sihir dan sebagainya. Perkara ini boleh berlaku tetapi ia masih memerlukan kepada aspek pemujaan sebagai penghubung untuk memanggil jin-jin. Jin pun ada nafsu yang mahu dirinya dipuja. Proses interaksi ini juga bukan semudah yang disangka dan kaedah pemujaan beginilah yang dibimbangi oleh membawa kepada syirik. Apabila kita memuja jin, mereka akan menjadi lebih sombong dengan kesesatannya lebih-lebih lagi apabila sampai ke tahap jin disembah sebagai Tuhan kerana manusia mencari perlindungan daripada mereka. Kegiatan pawang, ahli nujum dan sesetengah bomoh jin yang mengubati pesakit melalui jin adalah sebahagian amalan yang menyusah dan menyesatkan hidup manusia sendiri. Malah perbuatan bertenung nasib itu adalah salah satu dosa besar dalam agama. Saya tidak nafikan ada juga bomoh yang betul tetapi jin selalunya akan berbohong terutama apabila gagal menunaikan permintaan manusia.
Hukum Berteman denganJin Muslim dan meminta bantuan kepadanya? Hukum Ruqyah ala Ustadz Danu. BAGAIMANA DENGAN "KUN FAYAKUN" PENGOBATAN KESURUPAN, GANGGUAN SANTET- PELET ALA USTAD DANU ? BOLEHKAH BERTEMAN DENGAN "KHODAM" JIN MUSLIM? Hukum Meminta Bantuan dan Berteman dengan Jin Muslim Disampaikan Oleh Al-Ustadz Muhammad As-Sewed hafizhahullah Kajian Kitab Fathul Majid Pertemuan ke-21 Jum'at, 8 rajab 1440 / 15 Maret 2019 di Masjid Umar Ibnul Khotthob [ Jl. Truntum No 1, Krapyak - Pekalongan ] ◙ Durasi 00548 ◙ Ukuran file 1,8 MB ◙ Link 💾 ForumBerbagiFaidah [FBF] 🏀 HUKUM MEMINTA BANTUAN KEPADA JIN YANG MENGAKU MUSLIM Berkata al Allamah Shalih al Fauzan hafizhahullah “Meminta pertolongan kepada jin dan orang-orang yang ghaib tidak ada tidak diperbolehkan, meskipun mereka mengaku sebagai muslim. Siapa yang tahu bahwa mereka muslim? Apakah ia mengenal mereka jin? Ini termasuk penipuan dan kedustaan. Tidak boleh meminta bantuan kepada jin. Dan Allah telah menegaskan di dalam al-Quran atas keharaman perkara ini. وَأَنَّهُ كَانَ رِجَالٌ مِنَ الْإِنْسِ يَعُوذُونَ بِرِجَالٍ مِنَ الْجِنِّ فَزَادُوهُمْ رَهَقًا “Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia yang meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.” QS. Al-Jinn6 Allah menyatakan مِنَ الْجِنِّ “DARI JIN” secara mutlak, Allah tidak mengatakan, “DARI JIN KAFIR”, Bahkan Allah megatakan, “DARI JIN”. Sumber Kitab Ar Ruqyah Asy Syar’iyyah wa Dhowaabituhaa wa Mahaadziiruha hal 44-45, 📑 Alih Bahasa Al-Ustadz Abu Ja’far hafizhahullah warisansalaf 📶 [FBF] 🌍 HUKUM MEMINTA PERTOLONGAN KEPADA JIN Oleh Al-Lajnah ad-Daimah lil-Buhuts Ilmiyyah wal Ifta Pertanyaan Pertama dari fatwa nomer 15924. "Sebagian manusia menggunakan jin untuk mengobati penyakit. Mereka menganggap penyakit yang ada disebabkan oleh Jin. Mereka mengais rezeki dengan pekerjaan penyembuhan ini. Apa pendapat agama tentang permasalahan itu? Apakah perkara ini halal atau haram?" Jawaban Tidak boleh bagi seorang muslim meminta bantuan Jin untuk tujuan apapun. Sebab, mereka bangsa Jin tidak akan membantu dirinya kecuali jika orang itu mau menaati mereka bangsa Jin dalam kemaksiatan kepada Allah; melakukan kesyirikan dan kekafiran, sebagaimana firman Allah Ta’ala {وَأَنَّهُ كَانَ رِجَالٌ مِنَ الْإِنْسِ يَعُوذُونَ بِرِجَالٍ مِنَ الْجِنِّ فَزَادُوهُمْ رَهَقًا} ”Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.” [ Al-Jin 6 ] Dan firman Allah Ta’ala {وَيَوْمَ يَحْشُرُهُمْ جَمِيعًا يَامَعْشَرَ الْجِنِّ قَدِ اسْتَكْثَرْتُمْ مِنَ الْإِنْسِ وَقَالَ أَوْلِيَاؤُهُمْ مِنَ الْإِنْسِ رَبَّنَا اسْتَمْتَعَ بَعْضُنَا بِبَعْضٍ وَبَلَغْنَا أَجَلَنَا الَّذِي أَجَّلْتَ لَنَا قَالَ النَّارُ مَثْوَاكُمْ خَالِدِينَ فِيهَا إِلَّا مَا شَاءَ اللَّهُ} ”Dan ingatlah hari di waktu Allah menghimpunkan mereka semuanya dan Allah berfirman "Hai golongan jin, sesungguhnya kamu telah banyak menyesatkan manusia", lalu berkatalah kawan-kawan mereka dari golongan manusia "Ya Tuhan kami, sesungguhnya sebahagian daripada kami telah dapat kesenangan dari sebahagian yang lain dan kami telah sampai kepada waktu yang telah Engkau tentukan bagi kami." Allah berfirman "Neraka itulah tempat diam kamu, sedang kamu kekal di dalamnya, kecuali kalau Allah menghendaki yang lain." Sesungguhnya Tuhanmu Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.” [ Al-An’am 128 ] Sehingga Hasil apapun yang diambil dari pekerjaan ini hukumnya haram. Kemudian Kesurupan jin ataupun penyakit lainnya bisa diobati dengan Al-Quran, doa-doa yang disyariatkan, ataupun obat-obatan yang diperbolehkan, tentu saja melalui orang-orang tepercaya dan beraqidah lurus. Wabillahit_taufiq, washollallahu ala Nabiyyina Muhammadin wa ala alihi washahbihi wa sallam. Tertanda, Ketua Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz Anggota Abdullah bin Ghudayan, Sholeh Al Fauzan, Abdul Aziz Alusy-Syaikh, dan Bakr Abu Zaid. Sumber ”Fatawa Al-Lajnah Ad-Daimah” 1/207. Pelajaran TAUHID Kajian Kitab Tsalatsatul Ushul Bagian 55 PERMASALAHAN TERKAIT DENGAN ISTI’ANAH Dirangkum oleh Al-Ustadz Abdul Hadi Pekalongan Hafizhahullahu Ta'ala. warisansalaf 📶 [FBF] 🌍
Pada dasarnya jin bersifat jahat, apalagi jin kafir yang hanya menganggu iman manusia. Jika Anda tertarik untuk menjadikannya sahabat, hal itu bisa saja atau bergaul dengan jin merupakan sesuatu yang mengandung bahaya besar, dan ia merupakan salah satu pintu keburukan dan kerusakan. Cukuplah dalam hal ini bahwa kemusyrikan tidaklah masuk kedalam diri manusia kecuali melalui jalan mereka jin, sebagaimana diinformasikan oleh Rasulullah saw tentang pengajaran Allah kepada hamba-hamba-Nya,”Dan sesungguhnya Aku menciptakan hamba-hamba-Ku seluruhnya dalam keadaan lurus maka kemudian datanglah setan dan menyimpangkan mereka dari agama mereka. Dia mengharamkan bagi mereka apa yang Aku halalkan bagi mereka serta memerintahkan mereka agar menyekutukan-Ku dengan apa-apa yang tidak Aku turunkan kepadanya suatu penjelasan.” HR. MuslimApakah Anda berani berteman dengan Jin?
bolehkah berteman dengan jin